Mina, 30 Juni 2023 / 12 Dzulhijjah 1444H – Dalam ibadah haji, terdapat dua fase yang dikenal sebagai Nafar Awal dan Nafar Tsani. Lantas apa saja perbedaan nafar awal dengan nafar tsani? Dalam artikel ini dijelaskan perbedaan antara kedua fase tersebut, berikut penjelasannya.
Nafar Awal
Nafar Awal merupakan fase awal dalam pelaksanaan ibadah haji. Fase ini terjadi pada tanggal 8 Dzulhijjah dan berlangsung hingga tanggal 12 Dzulhijjah. Pada fase ini, jamaah haji yang telah memasuki Miqat akan segera menuju Mina untuk tinggal dan mempersiapkan diri menjelang wukuf di Arafah.
Beberapa perbedaan antara Nafar Awal dan Nafar Tsani adalah:
- Tanggal Pelaksanaan: Nafar Awal berlangsung dari tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah, sedangkan Nafar Tsani berlangsung pada tanggal 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah.
- Lokasi: Pada Nafar Awal, jamaah haji tinggal di Mina dan melakukan persiapan sebelum melanjutkan ke Arafah untuk wukuf. Sedangkan pada Nafar Tsani, jamaah haji juga tinggal di Mina, namun mereka telah menyelesaikan wukuf di Arafah dan kembali ke Mina untuk melanjutkan ritual lainnya.
- Ritual Wukuf: Di Nafar Awal, jamaah haji akan melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Sedangkan di Nafar Tsani, jamaah haji telah menyelesaikan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan kembali ke Mina pada malam harinya.
Nafar Tsani
Nafar Tsani adalah fase kedua dalam pelaksanaan ibadah haji. Fase ini dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah dan berakhir pada tanggal 13 Dzulhijjah. Pada fase ini, jamaah haji akan melanjutkan ritual-ritual ibadah di Mina setelah menyelesaikan wukuf di Arafah.
Beberapa perbedaan antara Nafar Tsani dan Nafar Awal adalah:
- Tanggal Pelaksanaan: Nafar Tsani dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah, sementara Nafar Awal berlangsung dari tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah.
- Wukuf di Arafah: Di Nafar Tsani, jamaah haji telah menyelesaikan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Setelah itu, mereka kembali ke Mina untuk melanjutkan ritual-ritual lainnya.
- Mabit di Mina: Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji kembali ke Mina dan menginap di sana selama beberapa hari dalam Nafar Tsani. Sedangkan di Nafar Awal, jamaah haji juga tinggal di Mina, namun fokus pada persiapan sebelum wukuf di Arafah.
Dengan memahami perbedaan antara Nafar Awal dan Nafar Tsani, jamaah haji dapat mengikuti tahapan-tahapan ibadah haji dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama. Penting bagi setiap jamaah haji untuk mengetahui waktu pelaksanaan dan urutan ritual agar dapat menjalankannya dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.
Menginap di Mina saat Haji: Nafar Awal dan Nafar Tsani
Pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah menjalani Wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan menginap di Muzdalifah pada malamnya, jamaah haji tiba di Mina. Di Mina, mereka akan melaksanakan ibadah melempar Jumrah Aqabah pada hari pertama dan melakukan lempar jumrah secara lengkap (ula, wustha, dan aqabah) pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah saat hari Tasyriq.
Mengapa Menginap di Mina Penting?
Ketika berada di Mina, jamaah haji memiliki dua pilihan yang dikenal sebagai Nafar Awal dan Nafar Tsani. Istilah-istilah ini mengacu pada waktu jamaah akan meninggalkan Mina. Apakah mereka akan pergi lebih awal atau tetap tinggal hingga berakhirnya periode Tasyrik. Menginap di Mina memiliki pentingannya sendiri dalam konteks ibadah haji.
Nafar Awal: Pilihan untuk Meninggalkan Mina Lebih Awal
Disebutkan bahwa Nafar Awal adalah jamaah yang meninggalkan Mina lebih awal, yaitu pada tanggal 12 Dzulhijjah sebelum matahari terbenam pada hari tersebut. Bagi jamaah yang memilih Nafar Awal, mereka akan mengakhiri menginap di Mina setelah melaksanakan ibadah lempar jumrah pada tanggal 11 Dzulhijjah.
Pilihan Nafar Awal memberikan fleksibilitas bagi jamaah haji yang ingin segera kembali ke kampung halaman mereka atau melanjutkan perjalanan lain setelah menunaikan ibadah haji di Mekah. Meskipun meninggalkan Mina lebih awal, jamaah tetap melaksanakan semua ibadah yang telah ditentukan dalam rangkaian haji, termasuk lempar jumrah secara lengkap.
Nafar Tsani: Memperpanjang Menginap di Mina
Sementara itu, Nafar Tsani adalah jamaah yang meninggalkan Mina setelah menginap selama tiga malam, mulai dari malam tanggal 11, 12, hingga 13 Dzulhijjah. Bagi jamaah yang memilih Nafar Tsani, mereka akan melaksanakan ibadah lempar jumrah secara lengkap pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Setelah selesai, barulah mereka meninggalkan Mina.
Menginap di Mina selama tiga malam memberikan kesempatan bagi jamaah haji untuk mendapatkan manfaat spiritual yang lebih maksimal
. Selain itu, dengan memperpanjang masa menginap di Mina, jamaah haji juga dapat lebih memperdalam pengalaman ibadah mereka dan menjalin silaturahmi dengan sesama jamaah.
Pandangan Ulama mengenai Menginap di Mina
Menginap di Mina, menurut pandangan yang ditegaskan oleh al-Imam al-Nawawi dan sebagian besar ulama Syafi’iyyah lainnya, termasuk dalam kategori wajib haji yang mengharuskan membayar dam (denda) jika ditinggalkan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menginap di Mina sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah haji yang sempurna.
Penting bagi jamaah haji untuk memahami pilihan menginap di Mina dan implikasinya. Dengan mengetahui perbedaan antara Nafar Awal dan Nafar Tsani, jamaah haji dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Semoga artikel ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan tentang ibadah haji dan pengalaman di Mina.
Nafar Tsani merupakan salah satu pilihan tepat bagi jamaah haji yang ingin menikmati suasana di Mina. Pada fase ini, jamaah haji akan menghabiskan waktu beberapa hari di Mina, yang merupakan salah satu lokasi penting dalam pelaksanaan ibadah haji.
Mina adalah tempat berkumpulnya jamaah haji dan merupakan wilayah yang memiliki nilai ibadah yang tinggi. Selama tinggal di Mina, jamaah haji akan merasakan kebersamaan dengan jutaan muslim dari berbagai belahan dunia yang datang untuk menjalankan ibadah haji.
Suasana di Mina sangat khas dan memikat. Banyak tenda-tenda besar yang didirikan di sana, memberikan suasana kemah yang mengingatkan pada zaman Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. Di dalam tenda-tenda tersebut, jamaah haji akan menjalankan ibadah, berdoa, berzikir, dan mengingat Allah Subhanahu wata’ala.
Selain itu, di Mina juga terdapat fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh jamaah haji, seperti tempat beristirahat, makanan, dan fasilitas kesehatan. Panitia haji juga siap memberikan pelayanan yang terbaik kepada jamaah haji agar mereka dapat menjalankan ibadah dengan nyaman.
Di Mina, jamaah haji juga akan mengikuti beberapa ritual penting, seperti melempar jumrah. Ritual melempar jumrah dilakukan dengan melempar batu ke tiga tiang yang melambangkan Setan. Melalui ritual ini, jamaah haji diingatkan untuk menghindari godaan dan godaan yang datang dari Setan.
Selama tinggal di Mina, jamaah haji juga dapat memperbanyak ibadah, berdoa, dan berzikir. Suasana yang penuh kekhusyukan dan kebersamaan di Mina menjadikan momen tersebut sangat berharga bagi jamaah haji. Mereka dapat merasakan kekuatan persaudaraan umat Muslim dan merasakan kehadiran Allah Subhanahu wata’ala yang begitu dekat.
Nafar Tsani adalah kesempatan bagi jamaah haji untuk benar-benar merasakan atmosfer spiritual dan menguatkan ikatan dengan Allah Subhanahu wata’ala. Dengan menjalankan ibadah dengan tulus dan khusyuk di Mina, diharapkan jamaah haji dapat meraih pahala yang berlipat ganda dan mendapatkan pengampunan dari-Nya.
Jadi, bagi jamaah haji yang ingin merasakan suasana Mina secara maksimal, Nafar Tsani adalah pilihan yang tepat. Mari manfaatkan waktu di Mina dengan sebaik-baiknya dan nikmati momen berharga dalam perjalanan ibadah haji.
Anda merindukan perjalanan spiritual yang berkesan dan sesuai sunnah? Segera nikmati pengalaman haji dan umroh yang tak terlupakan dengan layanan travel terpercaya kami. Dengan paket yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Anda, kami menyediakan perjalanan yang mengikuti jejak Nabi Muhammad Shalallahu’alihi wasallam. Dengan pemandu yang berpengetahuan luas dan fasilitas terbaik, Anda akan menikmati momen suci dalam kenyamanan dan ketenangan. Jadikan ibadah haji dan umroh Anda lebih bermakna dengan menghubungi kami sekarang.
Untuk pertanyaan dan konsultasi Anda bisa menghubungi di nomor 082112135575 dan situs hudayasafari.com
hudaya safari | travel sunnah | travel umroh | travel haji | travel umroh haji sunnah | travel haji umroh sunnah | travel haji sunnah | travel umroh sunnah | travel umroh jabodetabek | travel sunnah jakarta | travel sunnah bogor | travel sunnah depok | travel sunnah tangerang | travel sunnah bekasi | travel sunnah bandung | travel sunnah jogja | travel sunnah surabaya | travel sunnah semarang | travel sunnah bali | travel sunnah medan | travel sunnah palembang | travel sunnah riau | travel sunnah solo | travel sunnah makassar | travel sunnah batam | travel sunnah lampung | travel sunnah lombok | travel sunnah ambon | travel sunnah papua | travel sunnah balikpapan | travel sunnah samarinda | travel sunnah pontianak | travel sunnah murah | travel umroh murah | travel haji murah | | travel sunnah terbaik | travel umroh terbaik | travel haji terbaik | travel umroh haji terbaik | biaya umroh 2023 | biaya haji 2023 | biaya umroh terbaru | biaya umroh termurah | biaya haji terbaru | biaya haji termurah | cek keberangkatan haji | rukun haji | syarat wajib haji | cek nomor porsi haji | onh plus | haji plus | haji khusus | perbedaan haji plus dan reguler | travel haji dan umroh | travel umroh jakarta | biaya haji plus 2023 | daftar tunggu haji plus | biaya umroh 2023 untuk 2 orang | berapa biaya umroh 2023 | travel dewan dakwah | dewan dakwah islamiyah | jetseo |