Mina, 29 Juni 2023 / 11 Dzulhijjah 1444H – Melontar Jumroh merupakan salah satu tahapan penting dalam ibadah haji yang dilakukan oleh jamaah haji di Mina, Arab Saudi. Ritual ini melibatkan pelemparan tujuh jumrah yang melambangkan syaitan. Pelaksanaan melontar Jumroh memerlukan persiapan yang matang dan pemahaman yang baik mengenai tata cara dan makna dari ritual ini.
Ritual ibadah ini melibatkan melempar tujuh lemparan kecil pada tiga tiang yang melambangkan syaitan di Mina. Di dalam agama Islam, ritual melontar jumroh memiliki makna dan simbolisme yang sangat penting. Melontar jumroh adalah salah satu dari serangkaian ritual haji yang dilakukan oleh jamaah haji ketika berada di Mina, Mekah. Ritual ini menggambarkan perlawanan terhadap syaitan dan merupakan bentuk penghormatan terhadap Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam yang menolak godaan syaitan.
1. Pengertian Melontar Jumroh
Jumroh Aqobah adalah salah satu ritual pelemparan jumrah yang dilakukan di Mina. Ritual ini merupakan simbolisasi dari sikap tegas dan penghancuran syaitan dalam diri manusia. Jumroh Aqobah memiliki signifikansi yang penting dalam ibadah haji, dan menjalankan ritual ini dengan penuh khidmat adalah bagian integral dari ibadah haji.
Ritual melontar jumroh merupakan salah satu rukun haji yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji. Melontar jumroh dilakukan dengan melempar tujuh kerikil ke tiga dinding yang melambangkan tiga tempat syaitan berusaha menggoda Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. Tiga tempat tersebut adalah Jumrah Ula, Jumrah Wusta, dan Jumrah Aqabah. Melontar jumroh dilakukan setelah wukuf di Arafah.
2. Sejarah dan Asal Usul Melontar Jumroh
Melontar jumroh memiliki sejarah yang terkait dengan peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam dan keluarganya. Ketika Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam sedang melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail ‘Alaihissalam, syaitan mencoba menggoda Nabi Ibrahim agar membatalkan perintah tersebut. Namun, Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam menolak godaan syaitan dengan melempar tujuh kerikil ke arah syaitan. Ritual melontar jumroh ini dijadikan simbol perlawanan terhadap syaitan.
Asal usul ritual Melontar Jumroh berkaitan dengan peristiwa yang diyakini terjadi pada zaman Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam dan keluarganya. Dalam cerita tersebut, Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam ditantang oleh syaitan ketika ia sedang melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya, Ismail ‘Alaihissalam, sebagai ujian iman. Ketika syaitan mencoba menggoda Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam agar tidak melaksanakan perintah Allah Ta’ala, Nabi Ibrahim melemparkan tujuh batu pada syaitan untuk mengusirnya.
Ritual Melontar Jumroh terkait dengan peristiwa tersebut. Ketika jamaah haji melempar batu pada tiga tiang di Mina, mereka mengingat tindakan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam dalam mengusir syaitan dan menunjukkan keteguhan iman mereka dalam menghadapi berbagai godaan dan cobaan.
3. Makna Simbolis Melontar Jumroh
Melontar jumroh memiliki makna simbolis yang dalam. Ritual ini mengajarkan umat Muslim untuk melawan godaan syaitan dan mengikuti teladan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam dalam menjalankan perintah Allah. Melontar jumroh juga merupakan bentuk pengendalian diri dan pengontrolan nafsu hawa syahwat. Dengan melontar jumroh, jamaah haji diingatkan untuk senantiasa berjuang melawan godaan dan menghindari perbuatan dosa.
Pelemparan jumrah dalam Jumroh Aqobah memiliki makna simbolis yang mendalam. Melalui ritual ini, jamaah haji diajak untuk menghancurkan syaitan dalam diri mereka sendiri dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Jumroh Aqobah mengajarkan kita untuk selalu menjaga kesucian hati dan berkomitmen untuk menghindari segala bentuk godaan syaitan.
Ritual Melontar Jumroh memiliki makna simbolis yang dalam. Selain mengingat peristiwa sejarah yang terkait dengan Nabi Ibrahim, ritual ini juga mengajarkan jamaah haji untuk menghadapi dan mengusir godaan serta nafsu buruk dalam hidup mereka. Melalui pelaksanaan ritual ini, jamaah haji diberi kesempatan untuk merefleksikan kekuatan iman dan keteguhan hati mereka dalam menghadapi tantangan hidup.
4. Persiapan dan Pelaksanaan Melontar Jumroh
Sebelum melontar jumroh, jamaah haji harus melakukan persiapan yang matang. Mereka perlu mempersiapkan kerikil yang akan digunakan untuk melempar, memastikan kesehatan fisik, dan memperhatikan waktu pelaksanaan ritual. Setelah persiapan selesai, jamaah haji menuju tempat melontar dan melempar tujuh kerikil ke arah tiga dinding yang melambangkan syaitan. Setelah melontar jumroh, jamaah haji juga bisa memotong atau mencukur rambut sebagai tanda akhir dari ritual haji.
Selama pelaksanaan Jumroh Aqobah, penting untuk memperhatikan keamanan dan keselamatan. Pastikan Anda menjaga jarak yang cukup dari kerumunan dan menghindari terjangan batu dari jamaah lain. Selain itu, etika dan sopan santun juga harus dijunjung tinggi. Jaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Selama pelaksanaan Melontar Jumroh, jamaah haji melemparkan batu kecil yang biasanya berupa kerikil atau batu kecil yang telah disediakan di tempat-tempat yang ditunjuk. Jamaah haji melempar tujuh kali pada tiang pertama yang disebut Jumrah Ula, tujuh kali pada tiang kedua yang disebut Jumrah Wusta, dan tujuh kali lagi pada tiang ketiga yang disebut Jumrah Aqaba. Setelah melontar, jamaah haji melakukan doa dan ibadah di Mina.
5. Makna Kebersamaan dalam Melontar Jumroh
Ritual melontar jumroh juga memiliki makna kebersamaan yang sangat penting. Ketika jamaah haji melontar jumroh, mereka melakukannya bersama-sama sebagai bagian dari umat Muslim yang menjalankan ibadah haji. Kebersamaan dalam melontar jumroh mengingatkan kita bahwa dalam menjalani hidup, kita juga perlu saling mendukung dan bergotong-royong untuk melawan godaan syaitan.
Melontar jumroh adalah salah satu ritual penting dalam ibadah haji yang memiliki makna dan simbolisme yang dalam. Ritual ini mengajarkan umat Muslim untuk melawan godaan syaitan dan mengikuti teladan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. Melontar jumroh juga mengajarkan kebersamaan dan persatuan dalam menjalankan ibadah haji. Dengan melontar jumroh, jamaah haji diingatkan akan pentingnya pengendalian diri dan pengontrolan nafsu hawa syahwat.
Melontar Jumroh adalah salah satu ritual yang melibatkan jamaah haji dalam menunaikan ibadah haji di Mekah. Ritual ini memiliki akar sejarah yang kuat dan menjadi bagian penting dari rangkaian ibadah haji yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Tanya Jawab Seputar Melontar Jumroh
1. Mengapa melontar jumroh dilakukan dengan melempar kerikil? Melontar jumroh dilakukan dengan melempar kerikil karena itu merupakan simbol perlawanan terhadap syaitan. Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam menolak godaan syaitan dengan melempar tujuh kerikil, dan kita mengikuti teladan beliau.
2. Apa makna simbolis dari melontar jumroh? Melontar jumroh memiliki makna simbolis yang melambangkan perlawanan terhadap syaitan, pengendalian diri, dan pengontrolan nafsu hawa syahwat.
3. Bagaimana persiapan yang perlu dilakukan sebelum melontar jumroh? Sebelum melontar jumroh, jamaah haji perlu mempersiapkan kerikil yang akan digunakan, memastikan kesehatan fisik, dan memperhatikan waktu pelaksanaan ritual.
4. Apa pentingnya kebersamaan dalam melontar jumroh? Kebersamaan dalam melontar jumroh mengingatkan kita akan pentingnya saling mendukung dan bergotong-royong dalam menjalankan ibadah haji.
5. Apa yang dilakukan setelah melontar jumroh? Setelah melontar jumroh, jamaah haji bisa memotong atau mencukur rambut sebagai tanda akhir dari ritual haji.
Mari bergabung dengan Hudaya Safari Travel untuk menjalankan ibadah haji sesuai sunnah. Dengan didukung oleh tim yang berpengalaman dan profesional amanah melayani jama’ah lebih dari 23 tahun, kami akan membantu Anda dalam setiap langkah perjalanan Anda menuju Tanah Suci. Dalam perjalanan haji ini, kami akan mengikuti jejak Rasulullah, memperdalam pemahaman tentang ibadah haji, dan merasakan kedekatan dengan Allah Ta’ala. Bergabunglah bersama kami untuk meraih pahala yang melimpah dan pengalaman spiritual yang tak terlupakan.
Untuk pertanyaan dan konsultasi Anda bisa menghubungi di nomor 082112135575 dan situs hudayasafari.com
hudaya safari | travel sunnah | travel umroh | travel haji | travel umroh haji sunnah | travel haji umroh sunnah | travel haji sunnah | travel umroh sunnah | travel umroh jabodetabek | travel sunnah jakarta | travel sunnah bogor | travel sunnah depok | travel sunnah tangerang | travel sunnah bekasi | travel sunnah bandung | travel sunnah jogja | travel sunnah surabaya | travel sunnah semarang | travel sunnah bali | travel sunnah medan | travel sunnah palembang | travel sunnah riau | travel sunnah solo | travel sunnah makassar | travel sunnah batam | travel sunnah lampung | travel sunnah lombok | travel sunnah ambon | travel sunnah papua | travel sunnah balikpapan | travel sunnah samarinda | travel sunnah pontianak | travel sunnah murah | travel umroh murah | travel haji murah | | travel sunnah terbaik | travel umroh terbaik | travel haji terbaik | travel umroh haji terbaik | biaya umroh 2023 | biaya haji 2023 | biaya umroh terbaru | biaya umroh termurah | biaya haji terbaru | biaya haji termurah | cek keberangkatan haji | rukun haji | syarat wajib haji | cek nomor porsi haji | onh plus | haji plus | haji khusus | perbedaan haji plus dan reguler | travel haji dan umroh | travel umroh jakarta | biaya haji plus 2023 | daftar tunggu haji plus | biaya umroh 2023 untuk 2 orang | berapa biaya umroh 2023 | travel dewan dakwah | dewan dakwah islamiyah | jetseo |