Hudaya Safari

021 – 31900306 / 309 – Travel Umroh Haji Sesuai Sunnah Terbaik Termurah Terdekat

care@hudayasafari.com

Travel Umroh Haji Sesuai Sunnah Terbaik Termurah Terdekat

care@hudayasafari.com

021 – 31900306 / 309

mabit-muzdalifah-travel-haji-sunnah-1

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

“Di antara shalāt yang lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at lainnya, di antara Ramadhān yang satu dan Ramadhān lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” Diriwayatkan oleh Muslim (233)

Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa’dī rahimahullāh menjelaskan bahwa hadīts ini menunjukkan tentang besarnya karunia Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang diberikan kepada hamba-Nya.

Dimana di dalam hadīts ini Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyebutkan tiga amalan ibadah yang begitu agung yang memiliki keutamaan tinggi dan buah manisnya yang tidak terhitung diantara buah yang bisa kita rasakan dari tiga amalan ibadah ini.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan ibadah-ibadah ini sebagai penyempurna agama dan ke-Islāman seorang hamba, dimana amalan ibadah ini ibarat air yang menyirami pohon keimanan yang ada di dalam hati kaum mukminin.

Iman itu ibarat pohon yang bisa tumbuh (berkembang) dan menjadi besar apabila disirami dan dirawat dengan benar dan teratur, dengan cara melakukan amal shālih.

Diantara tiga amalan ibadah yang utama ini, yaitu:

⑴ Shalāt lima waktu;

⑵ Shalāt Jum’at;

⑶ Puasa Ramadhān.

Adapun perbuatan dosa akan merusak keimanan atau mengurangi nilai keimanan, dan tentunya banyak dari kita terjerumus dalam perbuatan dosa, terlebih dosa-dosa kecil.

Para ulamā membagi dosa itu menjadi dua, yaitu:

⑴ Dosa-dosa besar (Al Kabair);

⑵ Dosa-dosa kecil (Ash shaghir).

Dosa-dosa kecil bisa diampunkan dengan cara melakukan amal shālih (amal kebaikan) sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam surat Hud: 114. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan.”

Dan dalam ayat lain Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

إِن تَجْتَنِبُوا كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا

“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS An Nissā’: 31)

Dua ayat di atas menjelaskan bahwasanya dosa-dosa kecil bisa diampunkan, bisa dihapuskan dengan amal-amal shālih yang dilakukan seorang hamba.

Adapun dosa-dosa besar, menurut Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa’dī rahimahullāh:

“Dosa besar harus dimulai dengan taubat, dosa besar tidak serta merta dihapuskan dengan amal shālih, tetapi harus dengan taubat terlebih dahulu.”

Adapun yang ditunjukkan dari hadīts yang mulia ini (yaitu) tiga amalan, shalāt lima waktu, shalāt Jum’at, dan puasa Ramadhān bisa menghapuskan dosa-dosa namun hanya sebatas dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar maka seorang harus bertaubat dari dosa-dosa tersebut.

Kemudian Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa’dī rahimahullāh menjelaskan tentang bagaimana kita bisa mengetahui dosa itu kecil atau dosa itu besar.

Disebutkan:

Banyak pembicaraan dikalangan ulamā yang membedakan dosa kecil dan dosa besar. Dan yang paling tepat tentang perbedaan dosa kecil dan dosa besar beliau katakan:

“Bahwa dosa besar adalah suatu amalan yang apabila dilakukan maka akan terancam dengan hukuman had di dunia, atau suatu amalan yang disitu ada ancaman siksaan di akhirat atau pelakunya disebutkan sebagai orang yang dilaknat atau dimurkai oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”

Maka perbuatan-perbuatan yang disebutkan dengan konteks yang seperti di atas, maka ini dinyatakan sebagai dosa besar, yang apabila seorang melakukannya maka dia harus bertaubat tidak bisa serta merta dihapuskan dengan amalan shālih.

Adapun dosa-dosa kecil maka selain dari itu, atau beliau juga sebutkan di sini definisi lain dalam membedakan dua hal tadi.

Beliau katakan:

“Bahwa dosa besar adalah suatu amal perbuatan yang diharamkan karena dzat perbuatan tersebut.”

Contohnya adalah perbuatan zina.

Zina diharamkan karena perbuatan zina itu sendiri yang merupakan perbuatan keji sehingga dimasukan dalam kategori dosa besar.

Adapun dosa kecil, beliau sebutkan:

“Sesuatu perbuatan yang diharamkan karena perbuatan itu bisa menjadi wasīlah atau pengantar kepada perbuatan dosa besar.”

 

Semoga bermanfaat.

Wallahu Ta’ala A’lam.

 

Haji umroh sesuai sunnah bersama hudaya safari tour & travel. Informasi lebih lanjut di WA Center Kami https://wa.me/6282112135575 atau kunjungi https://www.hudayasafari.com . Ikhtiar Anda Ke Tanah Suci, Adalah Semangat Bagi Para Da’i.