Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata: “Teman dudukku (teman bicara) mempunyai tiga hak yang menjadi kewajibanku:
أَنْ أَرْمِيَهُ بِطَرْفَي إِذَا أَقْبَلَ، وَ أَنْ أُوِّسعَ لَهُ فِي الْمَجْلِسِ إِذَا جَلَسَ، وَ أَنْ أَصْغِيَ إِلَيْهٍ إِذَا تَحَدَّثَ
[1] Aku arahkan pandanganku padanya jika berbicara
[2] Aku luaskan tempat duduknya jika ia akan duduk (mempersilahkan dan beri tempat yang nyaman, pent)
[3] Aku dengarkan seksama jika ia berbicara.”
(‘Uyuunul Akhbaar 1/307)
Hendaknya kita benar-benar memperhati dan mendengarkan teman bicara jika dengam ngobrol atau berbicara. Jika tidak diperhatikan, tentu kita akan merasa sakit hati dan bahkan menganggap suatu hal yang tidak hormat. Apabila kita ingin diperlakukan baik, hendaknya kita memperlakukan orang lain dengan baik pula.
Ini adalah adab dalam memperhatikan orang yang sedang berbicara. Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata,
إذا جالست فكن على أن تسمع أحرص منك على أن تقول , و تعلم حسن الاستماع كما تتعلم حسن القول , و لا تقطع على أحد حديثه
“Apabila engkau sedang duduk berbicara dengan orang lain, hendaknya engkau bersemangat mendengar melebihi semangat engkau berbicara. Belajarlah menjadi pendengar yang baik sebagaimana engkau belajar menjadi pembicara yang baik. Janganlah engkau memotong pembicaraan orang lain.” (Al-Muntaqa hal. 72)
Wallahu Ta’ala A’lam
Haji umroh sesuai sunnah bersama hudaya safari tour & travel. Informasi lebih lanjut di WA Center Kami https://wa.me/6282112135575 atau kunjungi https://www.hudayasafari.com . Ikhtiar Anda Ke Tanah Suci, Adalah Semangat Bagi Para Da’i.